Kamis, 17 Juli 2014

kisah inspiratif : zhang da dan semangat juang di sertai tanggung jawab

cerita ini sangat menyentuh dan inspiratif.  kenapa saya bilang begitu karna melihat realita hidup dari anak ini membuat kita terenyuh... bertapa hebatnya semangat hidup rasa ingin survive dan kasih sayangnya zhang da terhadap ayahnya.  dengan kondisi sangat kekurangan dia tidak mengeluh dan tetap maju menantang kerasnya dunia...  bagaimana kalo kita yang mengalami hal demikian...?  mungkin kita sudah mengeluh dan memohon belas kasihan terhadap orang lain.. atau meminta minta sebagai pengemis.. mengharapkan belas kasihan.. but he did not do it...!!!  dia yakin bahwa dia bisa melewatinya,  bisa survive...  subhanallah.  

Seorang anak di China pada 27 Januari 2006 mendapat penghargaan tinggi dari pemerintahnya karena dinyatakan telah melakukan “Perbuatan Luar Biasa”. Diantara 9 orang peraih penghargaan itu, ia merupakan satu-satunya anak kecil yang terpilih dari 1,4 milyar penduduk China. 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3H88bRdrRQ899JXd3a71W36xkZZZcAXKaAWsoarzXnH5wgWxQqUvZKXX5kN5dubQsNWOmrObruxE4A1o1SY0tzJgkGFd_xk4EnINrIx-OH6dNZmai5I0WGBbbxWRgwhMH8cAwyadS5Ts/s1600/chinese+boy.jpg

Yang membuatnya dianggap luar biasa ternyata adalah perhatian dan pengabdian pada ayahnya, senantiasa kerja keras dan pantang menyerah, serta perilaku dan ucapannya yang menimbulkan rasa simpati.

Sejak ia berusia 10 tahun (tahun 2001) anak ini ditinggal pergi oleh ibunya yang sudah tidak tahan lagi hidup bersama suaminya yang sakit keras dan miskin. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. 

Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai.

Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.

Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan Papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya. 

Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. 


Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. 

Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya.

Hidup seperti ini ia jalani selama 5 tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat. Zhang Da merawat Papanya yang sakit sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. 

Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.

Zhang Da menyuntik sendiri papanya. Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. 

Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi / suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa mampu, ia nekat untuk menyuntik papanya sendiri. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah terampil dan ahli menyuntik.

Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, pembawa acara (MC) bertanya kepadanya, 
"Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu? Berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah?

Besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, dan orang terkenal yang hadir.

Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!"

Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, "Sebut saja, mereka bisa membantumu." 

Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar ia pun menjawab, 
"Aku mau mama kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama kembalilah!"

Semua yang hadir pun spontan menitikkan air mata karena terharu. Tidak ada yang menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya? 

Mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit? Mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, pasti semua akan membantunya. 

Mungkin apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku mau Mama kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya. 

Kisah di atas bukan saja mengharukan namun juga menimbulkan kekaguman. Seorang anak berusia 10 tahun dapat menjalankan tanggung jawab yang berat selama 5 tahun. Kesulitan hidup telah menempa anak tersebut menjadi sosok anak yang tangguh dan pantang menyerah. 

Zhang Da boleh dibilang langka karena sangat berbeda dengan anak-anak modern. Saat ini banyak anak yang segala sesuatunya selalu dimudahkan oleh orang tuanya. Karena alasan sayang, orang tua selalu membantu anaknya, meskipun sang anak sudah mampu melakukannya.

Semoga kita mempunyai ketangguhan dan mental seperti anak ini. Amiin yaa allah...!!!

Haris

Senin, 14 Juli 2014

tantangan,investasi hidup dan perubahan

udah lama gak nulis... dan saat nya menulis lagi :D , kalo tulisan sebelomnya banyak meng update sesuatu yang gak penting mungkin sekarang ingin menulis sesuatu tentang kisah dan perjalanan hidupku ini ( sesuatu yang gak penting juga menurut kalian ..wkwkw). eemhhhh... oke, saya mulai dari awal januari .saya berikan judul : " tantangan,investasi hidup dan perubahan" weewww.... dari judul kelihatannya sangat weeww sekali hhhaha , tp ini tentang masalah kehidupanku fren. kenapa aku beri judul
seperti ini, karna pada saat bulan januari begitu banyak tantangan yang harus aku cari solusinya yaitu dimulai dari permasalahan masa akhir penelitian utuk gelar sarjana farmasi,kasihan mendengar emak ku yang terbaring di kasur di karna kan masalah penyakit stroke yang di alamainya ( love u mom ).

tantangan

tantangan pertamaku yaitu saat mengalami fase penelitian saat akhir yaitu fase di mana seorang mahasiswa farmasi menyelesaikan skripsi untuk mengambil sarjana farmasinya dimana saya mengambil judul " uji aktifitas antimikroba dari daun kamboja dengan menggunakan metode fraksinasi" sesuatu judul dan penelitian yang sangat keren menurut orang awam.hahah
tetapi ...woooowwww tingkat kesulitan dalam penelitian ini saat sulit menurutku, tetapi aku bisa menyelesaikan penelitian ini dalam waktu yang cukup cepat yaitu 3 bulan,dan saat penelitian itu beberapa kali saya harus mengalami kegagalan saat mendapatkan ekstrak kental dari fraksi airnya, ( ekstraksi merupakan metode penarikan senyawa dari tumbuhan ).
yang ke dua yaitu di mana saat saya sudah menyelesaikan penelititan tetapi saya tidak bisa mengajukan comfre untuk bisa menyelesaikan fase akhir penelitian, comfre di kampusku merupakan fase ke terakhir dari beberapa fase yaitu fase awal : fase seminar proposal, dimana mahasiswa melakukan persentasi terhadap 4 dosen pembimbing dan dihadapan para mahasiswa lain bahwa
judul penelitian dan metode yang akan kita ambil ini cocok dan relefan. fase ke dua yaitu fase seminar hasil, fase dimana mahasiswa sudah menyelesaikan tahap uji dari penelitiannya dan mahasiswa harus mempertahankan hasil penelitiannya, bahwa penelitian tersebut layak dan sesuai dengan rencana awal, alhamdulillah...diriku bisa menyelesaikannya dengan kondisi danpersentasi memuaskan dosen dan para  penonton ( kebanyakan teman-teman satu angkatan .wkwwk) yaitu dari tepukan tangan mereka bahwa diriku sangat baik dalam mengemukakan persentasi dan menjawab pertanyaan dari para penguji. dan fase ke tiga yaitu fase comfree, fase ini sebenarnya tidak terlalu sulit tetapi masalah yang menghampiri yang datang.. yaitu dimana aku tidak bisa mengikuti komfre karna ada satu mata kuliahku yang belom ujian akhir, itu sebenarnya bukan masalah yang besar karna ujian tersebut bisa di lakukan setelah wisuda. itu artinya aku punya waktu 1 minggu sebelom masuk ke semester baru dimana mahasiswa harus membayar kembali biaya perkuliaha, padahal diriku ini
sudah menyelesaikan teori dasar perkuliahan dan mau membayar lagi. maka pada saat itu saya menghadap ke kepala kampus bahwa saya mau mengajukan ikut comfre dan ujian satu mata kuliah tersebut dipercepat.. di saat itu lah terjadi perdebatan..dan akhirnya aku masih tetap kalah adu argumen padahal secara logika dan realita bukan diriku ini yang salah. yaaaahh .. mau bagaimana lagi..ikutin alur saja..dan akhirnya keberuntungan berpihak kepadaku dimana sebelum 1 februari aku bisa mengikuti komfre...dan akhirnya diriku lulus dengan perjuangan yang sangat sulit.wkwkwkwk

Investasi Hidup

pada saat diriku akan sudah menyelesaikan s1 farmasiku diriku ingin melanjutkan mengambil study profesi apoteker, di mana dimana untuk mengambil gelar apoteker, ini merupakan masalah dan tantangan yang sangat pelik dalam batinku. di mana aku merasa bersedih tidak bisa mengurus emak ku yang terbaring di kasur,  dalam hati hanya menguatkan kepercayaan dan fokus di
dukung oleh support dari keluarga ( love you my family ). bahwa aku ini lagi berinvestasi dalam kehidupan... ibarat seperti membajak sawah, kita tidak akan tahu bahwa padi dan beras itu akan bisa
kita panen dengan banyak kalo kita tidak mencoba membajak dan menanam walaupun resiko musim, hama, pupuk dan bibit yang akan menghinggapi. tapi kita harus yakin bahwa suatu saat
kita akan memanen nya dan setidaknya kita sudah mencoba untuk maju kedepan menantang kerasnya kehidupan..ceeeiiilleeee..wkwkwkw

perubahan

saya teringat dengan quote dari reanald t kasali yang pernah saya baca " sesuatu yang tidak akan hilang adalah perubahan"... yeeppss tepat sekali bahwa perubahan pasti akan terjadi
tergantung kita mau berubah sekarang atau di rubah oleh jaman, kalau aku tidak mau berubah maka aku akan stagnan di suatu tempat,,,padahal aku mempunyai banyak mimpi yang ingin ku laksanakan
demi hidup yang lebih baik bagi diriku dan keluargaku....aseekkkk. dan aku yakin bahwa perubahan ini akan membawaku ke sesuatu yang lebih baik...jikalaupun perubahan ini tidak tepat untuk diriku setidaknya
dalam perubahan ku ini diriku tidak menyusahkan orang lain.


hehehe semoga tulisan ini memberi motivasi ku dan teman teman membaca bahwa tantangan, investasi dan perubahan harus kita laksanakan...jika kita ingin maju karna kita sebagai manusia diberi kekuatan
pikiran untuk berfikir mencari jalan keluar dan solusi setiap tantangan .... !!!

hail pharmacist..hail apoteker.... kita yakin bisa survive. allahuakbar #dengan menggenggam tangan ke atas, nafas memburu mmata merah....wkwkwkwk

by : haris bin yunus